Laporan Genetika "Imitas Perbandingan Genetis Dihibrid"

IMITASI PERBANDINGAN GENETIS DIHIBRID




Abstrak
 
Praktikum dengan judul IMITASI PERBANDINGAN GENETIS DIHIBRID guna untuk Membuktikan Hukum Mendel (perkawinan monohibrid) jika dominansi penuh (3:1) dan apabila dominansi tidak penuh (1:2:1). Dan membuktikan hukum pemisahan gen yang se alel (Hukum Mendel I) dan Melakukan pengujian lewat chi square untuk mengetahui hasil yang didapatkan dari pertemuan gamet – gamet tadi. Serta membuktikan adanya gen berangkai pada autosom. Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu,3 desember 2011 bertepat di laboratorium pmipa universitas jambi.


Kata Kunci : Laporan, Imitasi dihibrid, Genetis dihybrid



PENDAHULUAN

Teori pertama tentang pewarisan sifat yang dapat di terima kebenarannya di temukan oleh Gregor Mendel pada tahun 1865.Dalam percobaannya,Mendel memilih tanaman yang memiliki sifat biologis yang mudah di amati.Mendel mempelajari beberapa pasang sifat pada tanaman kapri di mulai monohibrid,sampai pada polihibrid.Hasil penyilangan pada satu sifat beda pada generasi pertamanya tidak menunjukkan campuran dari sifat induknya.Sementara pada generasi berikutnya sifat yang muncul pada generasi pertama akan muncul ¾ bagian.Sedangkan sifat induknya yang tidak muncul pada generasi pertamanya akan muncul pada generasi kedua sebesar ¼ bagian.Sehingga rasio nya 3: 1 (Nugroho dan Sumardi ,2004).

Untuk beberapa gen terdapat dominanasi tak sempurna ,dimana dihibrid F1 mempunyai penampakan yang berada di antara fenotip kedua varietas induknya.Ketika alel dominan hadir bersama-sama dengan alel resesip di dalam satu genotip yang heterozigot,alel-alel tersebut sesungguhnya sama sekali tidak berinteraksi satu sama lain.Dominansi dan keresesipan ini baru hadir dalam jalur dari genotip ke fenotip (Campbell, 2002).

Persilangan dihibrida merupakan perkawinan dua individu dengan dua tanda beda. Prinsip-prinsip hereditas atau persilangan ini ditulis oleh seorang pendeta bernama Gregor Johann Mendel pada tahun 1865. Persilangan ini dapat membuktikan kebenaran Hukum Mendel II yaitu bahwa gen-gen yang terletak pada kromosom yang berlainan akan bersegregasi secara bebas dan dihasilkan empat macam fenotip dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Kenyataannya, seringkali terjadi penyimpangan atau hasil yang jauh dari harapan yang mungkin disebabkan oleh beberapa hal seperti adanya interaksi gen, adanya gen yang bersifat homozigot letal dan sebagainya.

Mendel melanjutkan persilangan dengan menyilangkan tanaman dengan dua sifat beda, misalnya warna bunga dan ukuran tanaman. Persilangan dihibrid juga merupakan bukti berlakunya hukum Mendel II berupa pengelompokkan gen secara bebas saat pembentukkan gamet. Persilangan dengan dua sifat beda yang lain juga memiliki perbandingan fenotip F2 sama, yaitu 9 : 3 : 3 : 1, dan merupakan bukti berlakunya Hukum Mendel II yang disebut Hukum Pengelompokkan Gen secara Bebas (The Law Independent Assortment of Genes).

Apabila dominansi nampak penuh maka perbandingan fenotip pada F2 adalah 9:3:3:1. Pada semidominansi (artinya dominansi tidak nampak penuh, ada warna yang teritermedier) maka hasil perkawinan dihibrid menghasilkan keturunan dengan perbandingan 1:2:1:2:4:2:1:2:1 (Blog-anton,2012).

Chi kuadrat adalah uji nyata apakah data yang di peroleh benar menyimpang dari nisbah yang di harapkan,tidak secara betul.Perbandingan yang di harapkan berdasarkan pemisahan hipotesis berdasarkan pemisahan alel secara bebas. (Kusdianti. L,1986).

Perlu di adakan evaluasi terhadap kebenaran atau tidaknya hasil percobaan yang kita lakukan di bandingkan dengan keadaan secara teoritis.suatu cara untuk mengadakan evaluasi itu adalah melakukan test “chi-squre”. Di nyatakan dengan rumus :

X = Sigma (xKuadrat/e)

e = hasil yang di ramal/di harapkan (inggrisnya“expected”)

d = deviasi / penyimpangan (inggrisnya “observed”) dan hasil yang diramal (Suryo,2004).


Dalam perhitungan nanti,harus di perhatikan pula besarnya derajat kebebasan (bahasa inggrisnya : degree of freedom),yang nilainya sama dengan jumlah kelas fenotip di kurangi dengan satu.Dalam tabel,makin kekanan nilai kemumgkinan itu makin menjauhi nilai 1,yang berarti bahwa data hasil percobaan yang di peroleh itu tidak baik.Makin kekiri nilai kemungkinan makin mendekati 1 (100%),yang berarti bahwa data percobaan yang di peroleh adalah baik.Apabila nilai x2 yang di dapat dari perhitungan terletak di bawah kolom nilai kemungkinan 0,05 atau kurang (0,1 atau 0,01) itu berarti bahwa faktor kebetulan hanya berpengaruh sebanyak 5% atu kurang,sehingga data percobaan yang di dapat di nyatakan buruk.Apabila nilai x2 yang di dapat dari perhitungan letaknya di dalam kolom kemungkinan 0,01 atau ahkan 0,001 itu berarti bahwa data yang di peroleh pada percobaan itu sangat buruk. (Suryo,2004)

Frekuensi gen merupakan pernyataan matematis suatu gen yang tersebar dalam suatu populasi yang bereproduksi secara seksual.Bagi suatu lokus genetik yang memiliki produk gen lebih dari 1 atau bersifat alelik,maka frekuensi gen terrsebut juga frekuensi alel dari lokus tersebut.Dalam hal ini perlu di perhatikan bahwa untuk menghitung frekuensi suatu gen atau frekuensi alel perlu di ketahui dulu sebaran genotip dalam populasi yang di periksa (Sofro, A.S ,1992)

TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapatkan gambaran mengenai persilangan dihibrid dan menguji hasilnya dengan pengujian chi square


BAHAN DAN METODE
Alat yang di gunakan pada praktikum ini adalah empat merah hijau dan empat merah kuning kancing genetika,serta empat putih hijau dan putih kuning kancing genetika pula.

Sedangkan prosedur kerjanya yaitu dengan setiap masing masing praktikan memegang kancing yang telah ada sebelumnya (di taruh ke dalam kantong), selanjtnya di ambil dengan tangan .pertemuan dari kombinasi kancing di kedua belah tangan merupakan zigot, di ulangi hingga dalam kantong habis kemudian di catat. Kemudian ulangi pengambilan kombinasi kancing sampai 10 kali. Selanjutnya di buat table percobaan dan di cata perseorangan , hasil perseorangan di kumpulkan kembali menjadi hasil kelompok dan hasi kelompok di kumpulkan kembali menjadi hasil kelas. Kemudian untuk mengikuti prosedur , maka hitunglah masing masing genotif dan di lakukan pengujian chi square terhadap hasi kelas



PEMBAHASAN
Dari percobaan yang telah dilakukan,diperoleh hasil bahwa kemungkinan atau peluang yang di miliki tiap gen itu berbeda-beda. Serta gambaran tentang kemungkinan gen-gen yang di bawa oleh gamet-gamet akan bertemu secara acak (random) juga berbeda. Dalam pengamatan,tiap uji percobaan memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.

Menurut Asworo (2006), persilangan dihibrid dominansi tidak penuh dinamakan pula persilangan dihibrid intermediet. Ciri persilangan jenis ini adalah jika sifat individu hasil persilangan tidak sama dengan salah satu sifat induknya. Contoh nya adalah tanaman semangka berbiji banyak dan berasa manis (BBMM) disilangkan dengan semangka berbiji sedikit dan berasa hambar (bbmm) akan menghasilkan semangka berbiji sedang dan berasa sedang (BbMm).Sifat ini berbeda dengan induknya.

Hukum Mendel II berbunyi : “pengelompokkan gen secara bebas” dalam bahasa inggris “ Independent Assortment of Genes”. Pembuktian hukum ini dipakai pada dihibrid atau polihibrid yaitu persilangan yang memiliki 2 atau lebih karakter berbeda (yatim:2003)



KESIMPULAN

Dari praktikum yang telah di lakukan dapat di tarik kesimpulan bahwa Chi kuadrat adalah uji nyata apakah data yang di peroleh benar menyimpang dari nisbah yang di harapkan,tidak secara betul . Hasil perhitungan chi square dari data kelas di dapat RG x2 hitung 0,38 ,Rg x2 hitung 0,006, rG x2 hitung 0,014 dan rg x2 hitung 3,73 maka dari hasi tersebut hipotesis diterima





DAFTAR PUSTAKA


Klik DISINI untuk melihat Daftar Pustaka




No comments:

Tulis Komentar di sini :)

 
Contact usCreated By Anas
Copyright © 2015 Multimedia